Rasa haru biru di tengah ketidak bersyukuran selalu menyadarkanku bahwa aku ini emang tidak tahu apapun untuk suatu yang baik dimasa depanku.
Disatu sisi selalu berdoa agar IA yang selalu menentukan jalan mana yang terbaik untuk ku lewati. Namun disatu sisi aku sering terhenti lalu menanyakan, “kenapa jalan ini begitu sulit untuk dilalui yarabb?? disana padahal ada jalan yang lebih bagus”.
Dan walaupun sering mengeluh akan jalan yang kulewati, akan tetapi IA masih memberikan petunjuk jalan untuk kulalui.
Dimana terkadang IA memberi makanan, tempat peristirahatan, pohon yang rindang untuk berteduh, kebun yang luas untuk bermain, taman yang indah untuk merebah badan, hewan yang jinak sebagai pelipur lara, lalu apa lagi (??). Sampai-sampai akupun lupa.
Baiklah kita selesaikan saja ramah tamah diatas, saatnya memulai apa yang ingin disebarkan.
Ready, start, go!
Dikantor terdapat perpustakaan kecil. Walaupun kecil, buku-buku ynag tersedia disana adalah buku klasik yang tidak tersedia lagi dipasaran (zaman sekarang). Fun-tas-tic!
Buku-buku langka yang dizaman sekarang menjadi referensi tulisan para penulis.
The first, aku mulai meminjam buku ‘tua’. Buku yang kupilih jatuh pada buku seri ilmuwan muslimin jilid 5 dan Wajah-wajah Islam.
Alasannya memilih dua buku itu, karena aku hanya bisa membawa pulang dua buku itu saja (?) Tidak.. bukan itu yang ingin kukatakan. Alasannya karena adanya Daya tarik dari dua buku itu.
Buku yang berjudul seri ilmuwan muslimin, mengenalkan padaku akan enam perawi hadist termansyur, yang terdiri dari mam bukhari,imam muslim, imam abu daud, imam tirmizai, imam nasa’i dan terakhir imam ibnu majah.
Sedangkan daya tarik dari buku wajah-wajah islam ialah karena ada ziauddin Sardar dan prof. Naquib al attas (Hoho), ditambah karena buku itu merupakan kumpulan pemikiran dari tokoh muslim dunia yang tersohor.
ada papi zardar dan prof al attas
Setelah transaksi peminjaman, keluar perpustakaan dengan kondisi nyengir-nyengir kuda, hidung kembang kempis sambil bernyanyi tralala trilili, syalalalalala.
Ok insyaAllah kalian akan segera ku selesaikan.
(janji deh gak akan membuat nasib kalian seperti buku-buku yang dulu pernah kupinjam). Dan bukupun menjawab “masa sih?”
Well.. Walaupun ujung perjalanan belum bisa aku lihat dengan jelas, asalkan aku dapat berjalan berdua bersama Nya,, aku rela.
“Ya Allah, rahmat-Mu yang kuharapkan. Maka janganlah Engkau jadikan aku bergantung kepada diriku sendiri, walaupun hanya sekejap mata. Dan perbaikilah seluruh keadaanku. Tidak ada yang berhak diibadahi melainkan Engkau.”
(Do’a dari hadis shahih riwayat Abu Dawud).
-||-
Tiap Minggu wajib dua Buku! 🙂